Bicarajabar.com – Peningkatan emisi karbon yang semakin ekstrem, menjadi salah satu ancaman saat ini dan masa yang akan datang bagi seluruh ekosistem di Bumi.
Banyak aktivitas manusia, yang berpengaruh terhadap meningkatnya emisi karbon di atmosfer. Hal itu bisa berdampak pada peningkatan suhu global yang akan bisa merusak ekosistem bahkan properti.
Terdapat 3 negara yang bisa disebut sebagai 'Carbon-Negative', yakni upaya pengendalian emisi karbon dengan adanya berbagai upaya kongkret dan nyata, hingga menjadi negara dengan kondisi karbon negatif.
Hal itu terwujud, dengan menghadirkan dan menerapkan pemanfaatan energi terbarukan yang menjadi salah satu upaya yang telah dilakukan. Begitu juga dengan adanya dominasi perluasan tutupan lahan hutan terhadap luas wilayah negara, bisa menjadi cara efektif lainnya.
Melansir dari unggahan akun Instagram @mongabay.id, 1 Januari 2022, menuliskan bahwa hampir semua aktivitas manusia berkontribusi dalam peningkatan emisi karbon di atmosfer.
Baca Juga: Jembatan Hutan di Brazil, Tawarkan Harapan Baru untuk Tamarin Singa Emas
"Tak main-main, dampak yang ditimbulkan cukup mengerikan. Penelitian menyatakan bahwa jika emisi karbon tidak dikurangi maka pada tahun 2100, suhu global akan meningkat kemungkinan lebih dari 8 derajat celcius. Setiap kenaikan 1 celcius akan meningkatkan resiko kerugian–baik karena kerusakan properti maupun ekosistem." tulis dalam keterangan yang dirangkum akun @mongabay.id.

Dalam unggahan Mongabay Indonesia–penyedia ragam berita konservasi dan sains lingkungan berbasis non-profit–juga disampaikan, terdapat 3 negara dengan 'Carbon-Negative' yang bisa disimak sebagai berikut:
Artikel Terkait
Ide Inovatif Sampah Plastik Ditukar dengan Beras, Pahlawan Lingkungan Asal Bali Masuk Nomine CNN Heroes
93 Kali Lebih Cepat Menangkap Karbon, WWF dan Sky Bekerja Sama Tanam Seagrass!
100 Kota Paling Tercemar di Dunia, Satu Ada di Indonesia
Sumbang Emisi Dunia Hingga 3%, Kirim Barang Lewat Kapal Kargo Perlu Jadi Sorotan
Tanggerang Selatan Urutan ke-24 Kota Paling Tercemar di Seluruh Dunia, Kenapa dan Apa Resikonya?
Negara Mana yang Harus disalahkan Atas Emisi Global?