Bicarajabar.com – Jesus Malabanan, jurnalis Filipina ditembak mati oleh dua pria tidak dikenal pada Rabu (8/12/21) malam waktu setempat. Saat Jesus sedang menonton TV di sebuah toko keluarga yang dia rawat di Calbayog kota di provinsi Samar.
Jesus Malabanan yang berusia 58 tahun seorang koresponden untuk surat kabar Manila Standard meninggal saat dibawa ke rumah sakit setelah ditembak di kepala oleh salah satu tersangka.
Kedua tersangka menggunakan sepeda motor dan langsung melarikan diri setelah penembakan. Polisi hingga saat ini masih menyelidiki apa motif pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: 1 Korban Tewas, 2 Hilang, dan Ratusan Warga Mengungsi
Filipina memang terkenal sebagai salah satu negara yang paling berbahaya bagi jurnalis.
Seperti yang dilaporkan Independent, badan perlindungan media yang dibentuk oleh Presiden Rodrigo Duterte mengutuk keras pembunuhan tersebut dan berjanji akan menangkap para pembunuh.
Namun, Duterte sendiri telah lama masuk ke dalam daftar pengawasan media dan kelompok aktivis HAM karena mendorong impunitas di antara pasukan polisi.
Baca Juga: 8 Orang Tewas dalam Festival Astroworld, Travis Scott: Saya Benar-benar Hancur
Lusinan wartawan telah terbunuh atau diserang di bawah kepemimpinan Duterte dan para pendahulunya. Pada tahun 2009, anggota klan politik yang kuat menembak mati 58 orang, termasuk 32 pekerja media. Penembakan tersebut dilakukan dengan gaya eksekusi di provinsi Maguindanao Selatan.
Artikel Terkait
Sate Maranggi, Akulturasi dari Unsur Budaya, Agama, serta Geopolitik
Ada Mang Koko, Badminton Jakarta Bandung yang Dipopulerkan Penyanyi Legendaris Benyamin Sueb
Perintah Membaca dalam Islam Bukan Sekadar Membaca Teks Saja
Stop Teori Cocoklogi, Ini Arti Mimpi Menurut Pandangan Psikologi
Beklen: Permainan Tradisional Sunda, Melatih Kemampuan Motorik Tangan dan Jemari
Erupsi Gunung Semeru dan Kaitanya Dengan Ramalan Jayabaya Tentang Pulau Jawa Yang Terbelah